Kamis, 05 Januari 2012

Tingkat Kemiskinan Aceh

Meskipun angka kemiskinan di Aceh menurun tetapi Aceh ternyata masih termaksuk dalam daerah dengan jumlah penduduk misskin terbanyak, yakni menduduki peringkat ke 7 nasional. Peringkat pertama Papua dengan presentase penduduk miskin mencapai 36,80 persen, Papua Barat 34,88 persen, maluku 27,74 persen, Gorontalo 23,19 persen, NTT 23,03 persen, NTB 21,55 persen dan Aceh. Jika kita perhatikan angka kemiskinan yang tertinggi terjadi di daerah yang memiliki kekayaan sumber alam yang melimpah.
Menurut badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, syech Suhaimi, Jumlah penduduk miskin di Aceh saat ini mencapai 861,850 jiwa/ 20,98 persen di total jumlah penduduk 4.486.570 jiwa. Dengan luas wilayah Aceh sekitar 58,37 ribu kilo meter persegi yang didiami 4,48 juta jiwa, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Aceh sebanyak 77 orang perkilometer persegi. Daerah yang paling tinggi kepadatannya adalah KOta Banda Aceh sebanyak 3.654 jiwa per kilometer persegi. sedangkan paling rendah adalah kabupaten gayo lues yakni sebanyak 14 orang perkilometer persegi.

Jumlah penduduk di Aceh memang tidak sebanyak di Jawa.Tetapi secara persentasi dibandingkan total penduduk diwilayah itu, kelompok orang miskinnya sanggat tinggi. Sekarang kita bandingkan dengan anggaran pemerintah Aceh. Alokasi dana bersumber dari Anggaran Pembangunan dan Belanja Negara (APBN) untuk Provinsi Aceh mencapai Rp27,4 triliun. Tetapi Anggaran tersebut belum dapat memastikan masyarakat Aceh hidup sejahtera. Sampai saat ini Aceh masih berada pada taraf kemiskinan. Karena Alokasi Dana yang tidak direaalisasikan secara tuntas.

Di Aceh masih dapat kita lihat masyarakat Aceh yang berpendidikan rendah, masih makan kurang dari 3 kali sehari,  tingkat mobilitas masyarakat rendah, Kebutuhan fasiltas publik yang dirasakan tidak terpenuhi secara merata seperti listrik,air bersih. Selain itu faktor penyebab kemiskinan adalah kurang usaha/kurang kreatif masyarakat rendah pendidikan/ketrampilan, keterbatasan modal/lahan, dll. Disarankan, upaya pengentasan ke depan perlu dirancang sebuah program yang memungkinkan orang miskin dapat membangkitkan kreatifitas diri dalam bekerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar