Senin, 19 September 2011

USAID Bantu Kurangi Angka Kemiskinan di Indonesia

Lembaga Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) mengulurkan tangannya terhadap Indonesia.
Sebanyak USD13,5 juta atau sekira Rp117,5 miliar (Rp8,720 per dolar) diberikan oleh USAID kepada Indonesia untuk mengurangi angka kemiskinan. Bantuan itu ditujukan untuk meningkatkan ketenagakerjaan, produksi pertanian dan memajukan tautan-tautan pasar melalui berbagai kerja sama.
AS mendanai suatu program bioteknologi pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan ketahanan tanaman panen terhadap penyakit. Pemerintah AS juga bekerja sama dengan Indonesia untuk memperkuat regulasi pasar.
Perekonomian memang menjadi salah satu sektor yang signifikan di sebuah negara. Meski AS saat ini tengah dilanda krisis, USAID tetap mengucurkan bantuannya ke Indonesia.
“Masalah krisis ekonomi yang menjadi perbincangan di kongres merupakan hal yang sangat penting. Namun, kongres tetap ingin mendengar laporan dari misi USAID,”
Krisis ekonomi di AS juga tampak menimbulkan kecaman bagi Presiden Barack Obama yang dikabarkan mengalami penurunan popularitas di kalangan masyarakat.

Sabtu, 17 September 2011

Paper Sculptures

Belakangan ini kita sering menemukan ada banyak sekali karya yang dihasilkan dari daur ulang barang-barang bekas. Ternyata, di Inggris ada juga seniman yang memiliki hobi recycle barang bekas. Namanya adalah Jennifer Collier, dan semua karyanya dipamerkan dalam galeri miliknya sendiri di Stafford. Nah, yang terbaru, Jennifer membuat aneka kreasi dari recycled paper. Berbagai macam kertas mulai dari kertas buram, kertas pola, newspaper, sampai old map yang dikombinasikan dengan cardboard dan thread, ia manfaatkan untuk menghasilkan sebuah paper sculptures yang keren banget. .

 
 

Sabtu, 10 September 2011

Angola: Negara Miskin yang Mahal Bagi Ekspatriat

Kota manakah yang paling mahal bagi pekerja asing alias ekspatriat? Ternyata bukan Paris, London, atau New York. Julukan kota termahal  saat ini justru  dijatuhkan ke Luonda, wilayah yang menjadi ibukota suatu negara di Afrika bagian selatan, Angola.Hal itu didasarkan pada riset yang dilakukan pada bulan Juli 2011 oleh Mercer's Cost of Living Survey. Tokyo menepati posisi kedua dalam daftar itu.Penelitian tersebut berdasarkan pada harga makanan, tempat tinggal,transportasi dan pakaian. New York City menjadi patokan perbandingan, karena semua harga diukur dengan mata uang dolar AS. Ironisnya Angola sendiri masih tergolong negara miskin, dan situasi keamanannya pun masih labill seusai perang saudara selama 27 tahun.